MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN JAMAAH HAJI
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam pelayanan jasa untuk pariwisata tentunya
diperlukan layanan kesehatan, tidak terkecuali ibadah haji. Ibadah haji
termasuk ke dalam pariwisata religi karena haji adalah melakukan perjalanan
keagamaan yang bertempat di Arab Saudi.
Dalam menejemen haji juga diperlukan layanan
kesehatan untuk jamaah haji. Dalam pelayanan kesehatan jamaah haji diperlukan
tenaga kesehatan dalam jumlah, jenis, kualifikasi yang sesuai, yang diharapkan
mampu menampilkan kinerja yang optimal dalam menekan angka kesakitan dan
kematian jamaah haji. Banyak masalah yang terjadi dalam pelayanan kesehatan
jamaah haji selain jamaah haji dengan mayoritas tingkat social ekonomi yang
rendah sehingga sulit diberi pengertian, faktor yang terpenting adalah dari
tenaga kesehatan itu sendiri.
Manajemen merupakan proses penyelenggaraan
serangkaian kegiatan oleh sekelompok orang. Produk jasa pelayanan kesehatan
merupakan kegiatan yang mengutamakan nilai-nilai social namun pengelolaannya
tidak terlepas dari prinsip-prinsip dari sebuah industri.
Pelayanan kesehatan adalah pemeriksaan, perawatan
dan pemeliharaan kesehatan jamaah haji
untuk menjaga agar jamaah haji tetap dalam keadaan sehat antara lain tidak
menularkan atau tertular penyakit selama menjalankan ibadah haji.
Dalam kaitannya dalam pelayanan kesehatan,
Departemen Agama selalu melakukan koordinasi dengan Departemen kesehatan.
Kesehatan, misalnya: peningkatan pelatihan petugas kesehatan dengan kurikulum
yang mengarah kepada: (1) peningkatan kemampuan teknis dan medis yang berkaitan
dengan pelayanan kesehatan jamaah haji (2) penguasaan materi khusus misalnya
penangganan khusus manangitis dan vormularium obat haji (3) peningkatan kinerja
penugas sehingga tercipta petugas yang berdidikasi dan bertanggung jawab.
Ciri pelayanan yang baik yang dapat memberikan
kepuasan kepada jamaah adalah memiliki karyawan yang professional, tersedia
sarana dan prasarana yang baik, tersedia semua produk yang diinginkan,
bertanggung jawab kepada jamaah haji dari awal hingga selesai, mampu melayani
secara cepat dan tepat, mampu berkominikasi secara jelas, memiliki pengetahuan
umum lainnya, mampu memberikan kepercayaan kepada jamaah haji.
Dilihat dari uraian diatas akan dijelaskan mengenai
“Manajemen Pelayanan Kesehatan Jamaah Haji”.
B. Rumusan Masalah
1. Apa
itu Manajemen Kesehatan Jamaah Haji?
2. Bagaimana
Pelayanan Kesehatan yang baik?
3. Bagaimana
Manajemen Kesehatan Jamaah Haji di Indonesia?
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui
apa itu pelayanan kesehatan
2. Mengatahui
bagaimana pelayanan kesehatan yang baik
3. Mengetahui
bagaimana manajemen kesehatan jamaah haji di Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan adalah konsep yang digunakan dalam
meberikan layanan kesehatan kepada masyarakat. Definisi layanan kesehatan
menurut Prof.Dr. Soekidjo Noto Admodjo adalah sebuah sub sistem pelayanan
kesehatan yang tujuan utamanya adalah pelayanan, preventif (penvegahan) dan
promotif (peningkatan kesehatan) dengan sasaran masyarakat. Sedangkan menurut Levey
dan Loomba (1973) pelayanan kesehatan
adalah upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu
organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan
menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan keluarga kelompok
atau masyarakat.
Definisi pelayanan menurut DepKes RI (2009) adalah
setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu
organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan mencegah dan
menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok
dan atau masyarakat.[1]
B. Kriteria Menejemen Kesehatan yang Baik
Pelayanan Kesehatan yang Baik adalah kemampuan
perusahaan dalam memberikan kepuasan kepada jamaah dengan standar yang sudah
ditetapkan. Kemampuan tersebut ditunjukkan oleh sumber daya manusia dan sarana
serta prasarana yang dimiliki. Banyak perusahaan yang ingin dianggap selalu
yang terbaik dimata jamaah. Karena jamaah akan menjadi setia terhadap produk
yang ditawarkan. Disamping itu perusahaan juga berharap pelayanaan yang diberikan
kepada jamaah dapat ditularkan calon jamaah lainnya. Hal in merupakan promosi
tersendiri perusahaan yang berjalan terus secara berantai dari mulut kemulut.
Dengan kata lain, pelayanan yang baik akan meningkatkan image perusahaan dimata
jamaah.
Dalam praktiknya pelayanan yang baik memiliki
ciri-ciri tersendiri dan hampir perusahan menggunakan kriteria yang sama untuk
membentuk ciri-ciri yang pelayanan yang baik. Terdapat beberapa faktor
pendukung yang berpengaruh terhadap mutu pelayanan yang diberikan.
Yang mempengaruhi pelayanan yang baik pertama
adalah faktor manusia yang memberikan pelayanan tersebut. Manusia (karyawan)
yang melayani jamaah harus memiliki kemampuan melayani jamaah secara tepat dan
cepat. Disamping itu, karyawan harus memiliki kemampuan dalam berkomunikasi,
sopan santun, ramah, dan bertanggung jawab penuh terhadap jamaahnya. Kedua,
pelayanan yang baik juga harus diikuti oleh ketersedianya sarana dan prasarana
yang mendukung kecepatan, ketepatan, dan keakuratan pekerjaan. Sarana dan
prasarana harus dilengkapi oleh kemajuan teknologi terkini. Pada akhirnya
sarana dan prasarana yang dimiliki juga harus dioprasikan oleh manusia yang
berkualitas pula. Jadi dapat dikatakan kedua faktor tersebut saling menunjang
satu sama lainnya. [2]
Faktor utama yang menjadi penentu dalam meningkatkan
dalam meningkatkan mutu pelayanan antara lain :
a. Akses
Pelayanan harus mudah dijangkau dalam
lokasi yang mudah dicapai pada saat yang tidak merepotkan dan cepat
b. Komunikasi
Pelayanan harus diuraikan denga jelas dalam
bahasa yang mudah dimengerti oleh jamaah
c. Kompetensi
Pegawai atau karyawan harus memiliki keterampilan
dan pengetahuan yang dibutuhkan
d. Kesopanan
Pegawai atau karyawan harus bersikap ramah,
penuh hormat dan penuh perhatian.
e. Kepastian
Pelayanan harus bebas dari bahaya, resiko,
atau hal-hal yang meragukan.
f. Memahami atau mengenali masyarakat
Pegawai harus memahami kebutuhan masyarakat
atau jamaah, dengan memberi perhatian secara individu. [3]
C. Manajemen Pelayanan Kesehatan Haji
Penyelenggaraan kesehatan haji adalah rangkaian kegiataan
pelayanan kesehatan haji meliputi pemeriksaan kesehatan bimbingan dan
penyuluhan kesehatan haji. Pelayanan kesehatan, imunisasi, musibah masal,
kesehatan lingkungan, dan manajemen penyelenggaraan kesehatan haji.[4]
Penyelenggaraan
kesehatan haji bertujuan untuk memberikan pembinaan, pelayanan dan perlindungan
yang sebaik baiknya, bagi jemaah haji pada bidang kesehatan, sehingga jemaah
haji dapat menunaikan ibadahnya sesuai dengan ketentuan ajaran agama islam.
Tujuan tersebut dicapai melalui upaya upaya peningkatan kondisi kesehatan
sebelum keberangkatan, menjaga kondisi sehat selama menunaikan ibadah sampai
tiba kembali ke indonesia, serta pencegahan teransmisi penyakit menular yang
mungkin terbawa keluar atau masuk oleh jemaah haji.[5]
Kesehatan adalah
modal perjalanan ibadah haji, tanpa kondisi kesehatan yang memadai, niscaya
prosesi ritual peribadatan menjadi tidak maksimal oleh karena itu setiap jemaah
haji perlu menyiapkan diri agar memiliki setatus kesehatan optimal dan
mempertahankannya. Untuk itu upaya pertama yang diperlukan adalah pemeriksaan
kesehatan[6]
Pemeriksaan kesehatan jemaah haji adalah penilaian status kesehatan bagi
jamaah haji yang telah memiliki nomor porsi sebagai upaya penyiapan
kesanggupan. Berhaji melalui mekanisme baku pada sarana pelayanan kesehatan
terstandar yang diselenggarakan secara kontinum
(berkesinambungan) dan komperensif (menyeluruh).
Yang dimaksud
yaitu bahwa proses dan hasilpemeriksaan selaras dan bermanfaat bagi
pelayanan kesehatan dan bermanfaat bagi pelayanan kesehatan dalam rangka
perawatan dan pemeliharaan, serta upaya upaya pembinaan dan perlindungan jamaah
haji[7]
D. Proses Manajemen Pelayanan Kesehatan Haji
Dalam pemanfaatan tenaga dan sumber daya untuk mencapai tujuan
organisasi dengan melalui serangkaian kegiatan yang merupakan proses manajemen.[8] Kegiatan
tersebut terbagi kedalam empat fungsi yaitu perencanaan, pengorganisasian,
pergerakan, dan pengawasan. Keempat fungsi tersebut berfungsi pada pelayanan
kesehatan jamaah haji di dinas kesehatan kota.
1. Menetukan Perencanaan (planning)
Pemerintah berkewajiban melakukan
pembinaan, layanan, dan pelindungan dengan menyediakan layanan administrasi,
bimbingan manasik haji, akomodasi, transportasi, pelayanan kesehatan, keamanan,
dan hal-hal lain yang diperlukan oleh jamaah haji.
Berkaitan dengan pelayanan kesehatan
menteri kesehatan mengeluarkan pedoman atau acuan dalam melakukan pembinaan dan
pelayanan kesehatan ibadah haji baik pada saat persiapan maupun pelaksanaan
penyelenggaraan ibadah haji dan kewaspadaan terhadap penularan penyakit yang
terbawa oleh jamaah haji.
2. Pengorganisasian
Pengorganisasian pelayanan kesehatan jamaah
haji dapat dirumuskan sebagai rangkaian aktivitas menyusun suatu kerangka yang
menjadi wadah bagi segenap kegiatan pelayanan kesehatan dengan jalan membagi
dan mengelompokan pekerjaan yang harus dilakukan serta menempatkan dan menyusun
jalinan hubungan kerja diantara satuan-satuan orang dan petugasnya.
3. Mengadakan Penggerakan
Dalam menggerakan kegiatan-kegiatan
pelayanan kesehatan ibadah haji mengacu pada buku pedoman penyelenggaraan
kesehatan haji, dijalankan berdasarkan kewajiban yang telah diamanatkan.
Berikut proses penggerakan yang dilakukan yaitu :
a. Mengendalikan pelaksanaan pemeriksaan kesehatan pada jamaah haji
b. Mengendalikan pelaksanaan imunisasi jamaah haji
c. Mengendalikan pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan kesehatan
d. Mengendalikan pelaksanaan pelayanan kesehatan
e. Malakukan pengamatan penyakit pada jamaah haji
f. Melaksanakan bimbingan dan penyuluhan kesehatan
g. Melakukan monitoring dan evaluasi
h. Melakukan pencatatan dan pelaporan
i.
Melaksanakan kesiagaan dan penanggulangan
kejadian musibah masal
4. Menjalankan Pengawasan
Pelayanan kesehatan jamaah haji melakukan
fungsi pengawasan dalam menejemen adalah menetukan standar sebagai ukuran
peengawasan. Yaitu standar yang digunakan sebagai ukuran keberhasilan sebuah
kegiatan adalah kegiatan itu berjalan dengan baik. Dalam hal pelaksanaan
pertemuan persiapan pemeriksaan kepada ketua puskesmas dan pertemuan kordinasi
dengan ketua kelompok bimbingan ibadah haji (KBIH).
5. Melaksanakan evaluasi
Dinas kesehatan dan puskesmas melakukan
pertemuan evaluasi pemeriksaan kesehatan
jamaah haji, yang dilaksanakan setelah rangkaian seluruh pemeriksaan kesehatan
jamaah haji telah dilakukan selama kurang lebih lima bulan.[9]
BAB II
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahsan dia atas dapat disimpulkan bahwa,
pelayanan kesehatanadalah salah satu pelayanan jasa yang wajib ada dalam
perjalanan wisata, termasuk haji.
Pelayanan kesehatan haji adalah rangkaian kegiataan
pelayanan kesehatan haji meliputi pemeriksaan kesehatan bimbingan dan
penyuluhan kesehatan haji. Pelayanan kesehatan, imunisasi, musibah masal,
kesehatan lingkungan, dan manajemen penyelenggaraan kesehatan haji
B. Saran
Dari kesimpulan di atas, penulis menyarankan agar pembaca dan pemakalah dapat mengerti
tentang bagaimana prosedur pelayanan kesehatan jamaah haji, dan materi ini
dapat bermanfaat sebagaimana mestinya.
DAFTAR PUSTAKA
Definisimu.blogspot.com
Etika, Kasmir. 2005. Customer Service.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Kottler, Phlip.1995. Manajemen Analisis Perencanaan
Implementasi dan Pengendalian edisi ke-6 jilid 2. Jakarta: Erlangga
Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan Haji. 2009. Departemen Kesehatan RI
Pedoman Teknis Pemeriksaan Kesehatan Jamaah Haji. 2010. Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan RI
Muctarom, Zaini. 1996. Dasar-dasar Manajemen
Dakwah. Yogyakarta: Al-Amin Press
S, Isnaini. 2010. Managemen Pelayanan
keehatan Jamaah Haji Dinas Kesehatan Kota Tanggerang Pada Musim haji Tahun
2010. Skripsi Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
[3] Phlip Kottler, Manajemen Pemasaran Analisis
Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian (Jakarta: Erlangga, 1995) Edisi Ke-6
Jilid 2, h . 107
[5] Pedoman Teknis Pemeriksaan Kesehatan Jamaah Haji, ( Pusat Kesehatan Haji Kementrian Kesehatan RI: 2010
), h.7
[9] Isnaini S, Menegemen Pelayanan Kesehatan Jamaah
Haji Dinas Kesehatan Kota Tanggerang Pada Musim HajiTahun 2010, Skripsi
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta
0 Response to "MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN JAMAAH HAJI"
Posting Komentar