MANAJEMEN PERLENGKAPAN SEKOLAH
A. Arti Manajemen Perlengkapan Sekolah
Sekolah merupakan sebuah sistem yang
memiliki tujuan. Berkaitan dengan upaya mewujudkan tujuan tersebut, serangkaian
masalah dapat muncul. Masalah-masalah itu dapat dikelompokkan sesuai dengan
tugas-tugas administratif yang menjadi tanggung jawab administrator sekolah,
sehingga merupakan subtansi tugas-tugas administratif kepala sekolah selaku
administrator. Di anataranya adalah tugas yang dikelompokkan menjadi subtansi
perlengkapan sekolah.
Dalam rangka melaksanakan tugas-tugas
yang dikelompokkan sebagai subtansi perlengkapan sekolah itu, digunakan suatu
pendekatan administratif tertentu yang disebut juga manajemen (manajement),
merupakan istilah yang cukup populer. Manajemen merupakan proses pendayagunaan
semua sumber daya dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Pendayagunaan melalui tahap proses yang meliputi perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengawasan disebut manajemen.
Berdasarkan uraian singkat diatas dapat
dikatakan bahwa manajemen perlengkapan sekolah merupakan salah satu bagian
kajian dalam administrasi sekolah (school administration), atau
administrasi pendidikan (educational administration) dan sekaligus
menjadi bidang garapan kepala sekolah selaku administrator sekolah. Sebagai
salah satu bagian dalam kajian administrasi pendidikan, sisi bagaimana
memberikan layanan secara profesional dalam bidang perlengkapan atau fasilitas
kerja bagi personel sekolah. dengan manajemen yang efektif dan efisien
diharapkan dapat meningkatkan efektifitas dan efisien kerja personel sekolah.
Secara sederhana, manajemen
perlengkapan sekolah dapat didefinisikan sebagai proses kerja sama
pendayagunaan semua perlengkapan pendidikan secara efektif dan efisien. Perlengkapan
sekolah, atau juga sering disebut dengan fasilitas sekolah, dapat dikelompokkan
menjadi: 1) sarana pendidikan, dan 2) prasarana pendidikan. Sara pendidikan
adalah semua perangkat peralatan, bahan, dan perabot yang secara langsung
digunakan dalam proses pendidikan disekolah. Sedangkan prasarana pendidikan
adalah semua perangkat kelengkapan dasar yang secara tidak langsung menunjang
pelaksanaan proses pendidikan disekolah.
Dalam hubungannya dengan sarana
pendidikan, Nawawi (1987) mengklasifikasikannya menjadi beberapa macam sarana
pendidikan, yaitu ditinjau dari sudut: 1) habis tidaknya dipakai, 2) bergerak
tidaknya pada saat digunakan, dan 3) hubungannya dengan proses belajar
mengajar.
1. Ditinjau dari Habis Tidaknya Dipakai
Apabila
dilihat dari habis tidaknya dipakai, ada dua macam sarana pendidikan, yaitu
sarana pendidikan yang habis dipakai dan sarana pendidikan tahan lama.
a. Sarana
yang habis dipakai
Sara
pendidikan yang habis dipakai adalah segala bahan atau alat yang apabila
digunakan bisa habis dalam waktu yang relatif singkat. Contohnya: kapur tulis
dll.
b. Sarana
pendidikan yang tahan lama
Sarana
pendidikan yang tahan lama adalah keseluruhan bahan atau alat yang dapat
digunakan secara terus-menerus dalam waktu yang relatif lama. Contohnya: bangku
sekolah, mesin tulis, atlas, dan beberapa peralatan olahraga.
2. Ditinjau dari Pendidikan Bergerak Tidaknya
a. Sarana
pendidikan bergerak
Sarana
pendidikan yang bergerak adalah sarana pendidikan yang bisa digunakan atau
dipindah sesuai dengan kbutuhan pemakaiannya.
b. Sarana
Pendidikan yang tidak bisa bergerak
Sarana
pendidikan yang tidak bisa bergerak adalah semua sara pendidikan yang tidak
bisa atau relatif sangat sulit untuk dipindahkan.
3. Ditinjau dari Hubungannya dengan Proses Belajar
Mengajar
Dalam
hubungannya dengan proses belajar mengajar, ada jenis sarana pendidikan. Pertama,
sarana pendidikan yang secara langsung digunakan dalam proses belajar
mengajar. Kedua, sarana pendidikan yang tidak secara tidak langsung
berhubungan dengan proses belajar mengajar, seperti lemari arsip kantor sekolah
merupakan sarana pendidikan yang tidak secara langsung digunakan oleh guru
dalam proses belajar mengajar.
B. Beberapa Pengertian Teknis
Ada beberapa istilah teknis dalam kajian
manajemen perlengkapan sekolah, lingkungan sekolah, peruntukan, tapak sekolah,
ruang belajar, ruang kantor, ruang penunjang, ruang kediaman, struktur
bangunan, dan konstruksi bangunan.
1. Barang
adalah semua benda yang bergerak maupun yang tidak bergerak, berwujud
kesantunan atau bagian-bagian yang dapat dinilai, dihitung, diukur, ditimbang,
yang berupa milik negara/daerah, yang berada disekolah dasar dan dikuasai serta
menjadi tanggung jawab sekolah dasar tersebut.
2. Tanah
adalah tempat didirikannya bangunan gedung sekolah dasar, dan tanah yang
digunakan oleh sekolah tersebut untuk kegiatan pendidikan.
3. Bangunan
gedung adalah bangunan yang berada di lingkungan sekolah dasar yang
direncanakan baik untuk tempat tinggal maupun bukan tempat tingga.
4. Pembangunan
adalah pengadaan bangunan-bangunan pemerintah/swasta.
5. Bangunan
sekolah adalah bangunan yang direncanakan dan berfungsi sebagai tempat
pelaksanaan pendidikan dan pengajaran.
6. Lingkungan
sekolah adalah daerah yang di dalamnya ada tapak sekolah itu.
7. Peruntukan
ialah suatu pembagian wilayah dalam kota/daerah yang disediakan untuk
melaksanakan kegiatan tertentu, misalnya, peruntukan pendidikan, perumahan,
pertokoan, perkantoran, atau industri.
8. Tapak
sekolah ialah sebidang tanah yang di atasnya terdapat sekelompok bangunan yang
berfungsi sebagai tempat pelaksanaan pendidikan dan pengajaran dengan prasarana
dan fasilitas pendukungnya.
9. Ruang
belajar ialah ruangan yang digunakan utnuk kegiatan belajar mengajar, baik
teori maupun praktik.
10. ruang
kantor ialah ruangan yang digunakan untuk pelaksanaan kegiatan administrasi
sekolah.
11. Ruang
penunjang ialah ruang untuk melengkapi terlaksananya kegiatan sekolah.
12. Rumah
kediaman ialah bangunan yang direncanakan dan digunakan sebagai tempat tinggal
seseorang atau satu keluarga, dalam hal ini kepala sekolah, guru, pegawai, dan
penjaga sekolah.
13. Struktur
bangunan ialah susunan komponen-komponen bangunan yang terpadu sehingga
bangunan itu dapat berdiri dengan kuat dan aman.
14. Kontruksi
bangunan ialah sistem merangkai/merakit elemen-elemen dan komponen-komponen
bangunan sehingga memenuhi kokohan dan keindahan bangunan.
C. Tujuan Manajemen Perlengkapan Sekolah
Secara umum, tujuan menajemen
perlengkapan sekolah adalah memberikan layanan secara profesional di bidang
sarana dan prasarana pendidikan dalam rangka terselenggaranya proses pendidikan
secara efektif dan efisien. Secara rinci, tujuan-tujuanya adalah sebagai
berikut:
1. Untuk
mengupayakan pengadaan saran dan prasarana pendidikan melalui sistem
perencanaan dan pengadaan yang hati-hati dan seksama.
2. Untuk
mengupayakan pemakaian sarana dan prasaran sekolah secara tepat dan efisien.
3. Untuk
mengupayakan pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah, sehingga keberadaannya
selalu dalam kondisi siap pakai dalam setiap diperlukan oleh semua personel
sekolah.
D. Prinsip-Prinsip Manajemen Perlengkapan Sekolah
Agar tujuan-tujuan manajemen
perlengkapan sekolah, sebagaimana diuraikan dimuka, bisa dicapai, ada beberapa
prinsip yang perlu diperhatikan dalam mengelola perlengkapan pendidikan
disekolah. Prinsip-prinsip yang dimaksud adalah:
1. Prinsip
Pencapaian Tujuan
Pada
dasarnya perlengkapan sekolah dilakukan dengan maksud agar semua fasilitas
disekolah dalam keadaan kondisi siap pakai. Oleh sebab itu, manajemen
perlengkapan sekolah dapat dikatakan berhasil bilamana fasilitas sekolah itu
selalu siap pakai setiap saat, pada setiap ada seorang personel sekolah akan
menggunakannya.
2. Prinsip
Efisien
Dengan
prinsip efisien berarti semua kegiatan pengadaan sarana dan prasarana sekolah
dilakukan dengan perencanaan yang hati-hati, sehingga bisa memperoleh fasilitas
yang berkualitas baik dengan harga yang relatif murah.
3. Prinsip
Administratif
Di
Indonesia terdapat sejumlah peraturan perundang-undangan yang berkenaan dengan
sarana dan prasarana pendidikan. Sebagai contohnya adalah peraturan tentang
inventarisasi dan penghapusan perlengkapan milik negara.
4. Prinsip
Kejelasan Tanggung Jawab
Di
Indonesia tidak sedikit adanya lembaga pendidikan yang sangat besar dan maju.
Oleh karena besar, sama dan prasaannya sangat banak sehingga manajemenya
melibatkan banyak orang.
5. Prinsip
Kekohesifan
Dengan
prinsip kekohesifan berarti manajemen perlengkapan pendidikan di sekolah
hendaknya terealisasikan dalam bentuk proses kerja sekolah yang sangat kompak.
E. Proses Manajemen Perlengkapan Sekolah
Satu hal yang perlu dipertegas dalam
definisi tersebut adalah bahwa manajemen perlengkapan sekolah merupakan suatu proses
pendayagunaan yang sasarannya dalah perlengakapan pendidikan, seperti
perlengkapan kantor sekolah, perlengkapan perpustakaan, media pengajaran, dan
perlengkapan lainnya. Stops dan Johnson (1967), mengungkapkan bahwa
langkah-langkah manajemen perlengkapan pendidikan itu meliputi analisis
kebutuhan, analisis anggaran, seleksi, penetapan kebutuhan, dan pemeliharaan.
Sementara pakar manajemen perlengkapan pendidikan di sekolah itu meliputi
analisis dan penyusunan kebutuhan, pengadaan, penyaluran, pemakaian dan
pemeliharaan, inventarisasi dan penghapusan.
F. Jenis Perlengkapan Sekolah Dasar
1. Kantor Sekolah
Kantor
sekolah adalah suatu lembaga yang memiliki tugas memberikan layanan
ketatausahaan demi kelancaran penyelenggaraan pendidikan. Sebagai suatu unit
pada sekolah, kantor sekolah memberikan (service work) kepada segenap
unit atau bagian sekolah.
Dalam
rangka melaksanakan fungsinya, setiap kantor sekolah perlu dilengkapi dengan
sarana yang bermacam-macam. Secara garis besar sarana kantor sekolah ini dapat
diklasifikasikan menjadi:
a. Perabot
Kantor Sekolah
Perabot kantor sekolah merupakan
perlengkapan yang secara tidak langung dapat digunakan dalam melakukan
aktivitas ketatausahaan sekolah. Jenis perabot kantor sekolah pada dasaranya
banyak sekali. Pada umumnya sekolah-sekolah di negara-negara yang sudah maju
memiliki perabot yang lengkap, canggih, danserba terbuat dari besi yang kuat.
Pengadaannya sangat bergantung pada kebutuhan dan kemampuan sekolah.
Beberapa spesifikasi perabot kantor yang
cukup representatif untuk sekolah dasar, yaitu sebagai berikut:
1) Meja
tulis full biro berukuran 75 H x 120 W x 70 D cm
2) Meja
tulis semi biro berukuran 75 H x 120 W x 70 D cm
3) Meja
ketik yang dilengkapi dengan rak samping
4) Meja
ketik tersebut berukuran 70 H x 96,7 W x 38 D cm
5) Beberapa
model kursi kantor
6) Rak
untuk menyimpan berbagai format atau blangko, atau sejumlah formulis yang
dibuat dan digunakan sekolah untuk keperluan pendidikan
7) Personel executive filing cabinet sangat
tepat untuk dimiliki sekolah dan diletakkan diruang kantor sekolah
b. Bahan
dan Peralatan Kantor Sekolah
Sebagai suatu unit pada sekolah dasar,
kantor sekolah bertugas menhimpun, mencatat, mengolah, menggandakan, mengirim,
dan menyimpan keterangan atau informasi penyelenggaraan pendidikan
disekolahnya.
Dalam rangka melakukan
pekerjaan-pekerjaan tersebut, di setiap kantor sekolah dasar perlu disediakan
berbagai macam bahan dan peralatan. Jumlah dan jenis bahan yang perlu
disediakan sangat tergantung pada jenis dan jumlah kegiatan ketatausahaan
sekolah yang harus diselesaikan oleh kantor sekolah yang bersangkutan. Namun,
pada umumnya, bahan-bahan yang harus selalu tersedia di kantor sekolah
meliputi:
1) Amplop
(berbagai ukuran)
2) Pensil
3) Karbon
4) Buku
catatan
5) Kertas
polos
6) Pensil
warna
7) Tinta
8) Spidol
kecil
9) Spidol
besar
10) Spidol
white board
11) Tangkai
pena
12) Penghapus
pensil
13) Kertas
folio bergaris
14) Kertas
duplikator
15) Kertas
sheet
16) Penghapus
mesin ketik
17) Lem
perekat
18) Stabilo
19) Penghapus
tinta
20) Jepitan
kertas
21) Paku
payung
22) Karet
gelang
23) Kawat
penjepret
24) Kertas
berlapis perekat
25) Tali
26) Kertas
bungkus
27) Paku,
dan
28) Kapur
tulis
2. Media Pengajaran
Paling
tidak ada dua macam sarana belajar mengajar yang harus tersedia, yaitu perabot
kelas dan media pengajaran. Dalam hubungannya dengan perabot kelas yang perlu
disediakan antara lain berupa papan tulis, meja dan kursi guru, meja dan kursi
murid, lemari kelas, papan daftar hadir murid, papan daftar piket, papan
pemajangan karya murid, meja pemajangan murid, papan grafik pencapaian target
kurikulum, papan daftar pengelompokkan murid, dan papan grafik hadir murid.
Sedangkan
media pengajaran yang perlu disediakan untuk kepentingan efektivitas proses
belajar mengajar di kelas dapat dikelompokkan menjadi empat macam, yaitu
sebagai berikut:
a.
Meida pandang
diproyeksikan, seperti projector opaque, overhead projector, slide, projector
filmstrip.
b.
Media pandang
tidak diproyeksikan, seperti gambar diam, grafis, modal, dan benda asli.
Bagan-bagan yang dapat dijadikan media pengajaran meliputi bagan alur, bagan
organisasi, bagan klasifikasi, bagan waktu, dan bagan tabel. Sedangkan grafis-grafis
yang dapat dijadikan media pengajaran misalnya grafik garis, grafik lingkaran,
grafik gambar, dan grafik batang.
c.
Media dengar,
seperti piringan hitam, open rell tape, pita kaset, dan radio.
d.
Media pandang
dengar, seperti televisi dan film
3. Sarana Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan
sekolah merupakan salah satu sarana pendidikan dalam mengembangkan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap murid. Penyelenggaraanya memerlukan ruang khusus
beserta saranannya.
Ruang
perputakaan sekolah dasar bisa seperti ruang kelas karena memang yang ada hanya
ruang kelas biasa yang kebetulan tidak terpakai, jarang sekali berupa gedung
khusus yang dalam pengembangannya memang direncanakan untuk perpustakaan
sekolah.
Perpustakaan
sekolah dasar tidak mementingkan kemegahan, tetapi yang penting adalah
perencanaan pembangunan yang matang sehingga menghasilkan suatu bangunan yang
berkualitas tinggi dan berfungsi secara tepat guna dan berdaya guna. Untuk itu,
beberapa asas atau pdoman yang perlu diperhatikan pada ruang untuk kepentingan
perpustakaan sekolah.
1. Fungsi
utama perpustakaan sekolah adalah sebagai sumber belajar. Keberadaannya
berhubungan dengan proses belajar mengajar di kelas. Oleh sebab itu, gedung
atau ruang perpustakaan sekolah berdekatan dengan kelas-kelas yang ada.
2. Gedung
perpustakaan sekolah sebaiknya tidak jauh dari lapangan parkir. Asas ini perlu
dipertimbangkan khususnya pada sekolah yang luas sekali dan lebih-lebih
melayani pengunjung pada sore hari.
3. Gedung
atau ruang ruang perpustakaan sekolah sebagiknya jauh dari kebisingan yang
sekiranya mengganggu ketenangan murid-murid yang sedang belajar di perpustakaan
sekolah.
4. Gedung
atau ruang perpustakaan sekolah sebaiknya mudah dicapai untuk kendaraan yang
mengangkut buku.
5. Gedung
atau ruang perpustakaan sekolah harus aman, baik dari bahaya, kebakaran,
kebanjiran, ataupun pencurian.
6. Gedung
atau ruang perpustakaan sekolah sebaiknya ditempatkan di lokasi yang
kemungkinannya mudah diperluas pada masa yang akan datang.
a. Bahan dan Peralatan Perpustakaan Sekolah
Selain memerlukan gedung atau ruang,
penyelenggaraan perpustakaan sekolah dasar memerlukan sejumlah bahan dan
peralatan, baik untuk melayani para pengunjung maupun kegiatan processing bahan-bahan
pustaka dan ketatausahaannya. Bahan-bahan perpustakaan sekolah meliputi pensil,
pensil warna, pena, kertas tipis untuk mengetik, membuat label buku, kantong
buku, kartu peminjaman, kertas manila untuk membuat kertas katalog, kartu buku
dan kartu peminjaman, kertas bergaris untuk mencatat sesuatu, karbon, kertas
marmer, kertas stensil, tinta, tinta gambar. Sedangkan peralatan-peralatan
perpustakaan sekolah antara lain berupa mesin ketik, mesin stensil, mesin
hitung, keranjang sampah, kotak surat, jam dinding, pisau, guntin, pelubang
kertas, penggaris, bantal stempel, bekas jepitan, stempel huruf, stempel
tanggal, stempel angka, stempel inventaris buku perpustakaan sekolah, daftar
klasifikasi, daftar buku atau katalog buku, papan tulis, papan pengumuman,
mesin pengikat kertas, penjepit kawat (stepler), palu, sapu, kemoceng,
alat pemadam kebakaran, alat semprot pemberantas hama buku, buku, dan lampu.
b. Perabot Perpustakaan Sekolah
Khusu dalam kaitan dengan perabot, yang
dibutuhkan dalam penyelenggaraan perpustakaan sekolah adalah rak buku, rak
surat kabar, rak majalah, kabinet gambar, meja sirkulasi, lemari atau kabinet
katalog, kereta buku, dan papan display. Pengadaan setiap perlengkapan
harus mempertimbangkan hal-hal seperti nilai efisiensi pengeluaran uang,
efisiensi dalam pengaturannya, mutunya baik, enak dipakai, dan menarik bagi penglihatan.
Usahakan masing-masing jenis perlengkapan semuanya sama, bentuk rak buku
semuanya sama, begitu pula perlengkapan lainnya sehingga tampak rapi dan indah
bila dipandang.
1. Rak
buku atau lemari buku untuk menyusun buku-buku perpustakaan sekolah.
2. Rak
surat kabar dapat dimanfaatkan untuk menempatkan surat kabar.
3. Rak
majalah dibuat untuk menempatkan majalah-majalah.
4. Gambar-gambar
yang berukuran besar sebaiknya disimpan tersendiri di dalam laci atau kabinet
gambar.
5. Meja
sirkulasi digunakan untuk petugas perpustakaan sekolah yang melayani peminjaman
dan pengambilan buku-buku.
6. Lemari
katalog atau disebut juga kabinet katalog digunakan untuk menyimpan kartu
katalog.
7. Kereta
buku biasanya sangat dibutuhkan di perpustakaan sekolah yang besar.
8. Papan
Display adalah suatu papan yang digunakan untuk memamerkan book
jackets dari buku-buku yang baru datang.
9. Meja
dan kusi belajar. Selain kedelapan macam perlengkapan diatas, untuk
menyelenggarakan perpustakaan sekolah harus disediakan meja dan kursi belajar
di ruang perpustakaan sekolah, baik secara perorangan maupun berkelompok.
Jelas bagi kita sekarang bahwa untuk
meneyelenggarakan perpustakan sekolah dengan sebaik-baiknya diperlukan
bermacam-macam perlengkapan, baik yang sifatnya habis dipakai maupun yang
sifatnya tahan lama, baik perlengkapan yang bergerak maupun perlengkapan yang
tidak bergerak. Sekali lagi perlu ditekankan bahwa semua pelengkapan tersebut
benar-benar bermanfaat maksimal apabila ditata dan diatur dengansebaik-baiknya.
Penataan ruang perpustakaan sekolah memiliki beberapa kegunaan dan manfaat yang
harus dicapai. Manfaat dan kegunaan tersebut menjadi pedoman atau bahan
pertimbangan pada setiap aktivitas penataan ruang.
4. Prasaran Sekolah Dasar
Prasaran
sekolah dasar pada umumnya sangat sederhana, lebih merupakan ruang-ruang. Yang
dimaksud dengan ruang di sini adalah bukan hanya ruang tempat kegiatan proses
belajar mengajar saja, melainkan juga semua fasilitas ruang, termasuk
lapangan/kebun yang menunjang kegiatan pendidikan. Fasilitas ruang di sekolah dasar
dapat dikelompokkan menjadi ruang belajar, ruang kantor dan fasilitas pelayanan
lainnya, serta perumahan. Secara rinci sebagai berikut:
a. Ruang
teori/kelas
b. Ruang
laboratorium
c. Ruang
perpustakaan
d. Ruang
UKS/BP
e. Ruang
serbaguna/senam/kesenian
f. Ruang
kepala sekolah/administrasi
g. Ruang
guru
h. Gudang
i.
Kamar mandi/WC
murid
j.
Kamar mandi/WC
guru
k. Kantin
l.
Bangsal
kendaraan
m. Ruang
ibadah
n. Ruang
penjaga
o. Halaman
p. Lapangan
upacara
q. Lapangan
olahraga
r.
Kebun
s. Pagar
t.
Fasilitas air
u. Pasilitas
penerangan
v. Rumah
kepala sekolah
w. Rumah
guru
5. Perlengkapan Sekolah Dasar Unggulan
Akhir-akhir
ini di Indonesia mulai banyak bermunculan sekolah dasar swasta yang
dikembangkan secara profesional sehingga menjadi sekolah dasar unggulan atau SD
plus. Sekolah-sekolah tersebut memang dikembangkan secara profesional dengan
melibatkan sumber daya manusia yang berkualitas. Sekolah-sekolah tersebut juga
dilengkapi dengan sarana dan prasaran yang memadai. Salah satu contoh sekolah
dasar tersebut adalah SD Ilam Sabilillah Malang yang memiliki sarana kantor
yang memadai dan berteknologi, seperti lemari besi, komputer, elektronik
pendeteksi keaslian uang, mesin stensil, danbanyak perabot. Sedangkan
prasaranannya meliputi:
1. Ruang
kepala sekolah
2. Ruang
tata usaha
3. Ruang
kelas dalam jumlahbanyak
4. Ruan
usaha kesehatan sekolah (UKS)
5. Ruang
pusat sumber belajar (PSB)
6. Ruang
laboratorium Al-Quran
7. Ruang
perpustakaan
8. Ruang
sanggar budaya
9. Ruang
tim penyambang
10. Ruang
bermain Islami
11. Masjid
sebagai laboratorium ibadah
12. Halaman
yang luas
Akhir-akhir
ini dibeberapa sekolah telah diselenggarakan pendidikan komputer bagi
murid-muridnya. Oleh karena itu, akhir-akhir ini sekolah-sekolah mendirikan
laboratorium komputer. Dalam rangka itu, dalam setiap laboratorium komputer
perlu disediakan sejumlah perangkat komputer, yang meliputi layar monitor, keyboard,
stavolt, printer, dan central processing unit. Selain perangkat
keras diatas, untuk penyelenggaraan laboratorium komputer perlu disediakan
sejumlah perangkat lunak, seperti disket DOS-Utility, disket pemrosesan kata (wor
procesor) dalam bentuk disket wordstar, chiwriter, word perfect, dan
yang lainnya.
6. Istilah
Teknis
a. Sarana
b. Sarana
pendidikan
c. Kantor
sekolah
d. Laboratorium
e. Ruang
teori
f. Perabot
g. Bahan
h. Peralatan
A. Perencanaan Perlengkapan Sekolah
Ditinjau dari arti katanya, perencanaan
adalah suatu proses memikirkan dan menetpakan kegiatan-kegiatan atau
program-program yang akandilakukan di masa yang akan datang untuk mencapai
tujuan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, perencanaan perlengkapan
pendidikan dapat didefinisikan sebagai suatu proses memikirkan dan
menetapkan program pengadaan fasilitas sekolah, baik yang berbentuk sarana
maupun prasarana pendidikan di masa yang akan datang untuk mencapai tujuan
tertentu. Tujuan yang ingin dicapai dengan perencanaan pengadaan perlengkapan
atau fasilitas tersebut adalah untuk memenuhi kebutuhan perlengkapan. Oleh
karena itu, keefektifan suatu perencanaan pengadaan perlengkapan sekolah
tersebut dapat dinilai atau dilihat dari seberapa jauh pengadaannya itu dapat
memenuhi kebutuhan perlengkapan di sekolah dalam periode tertentu. Apabila
pengadaan perlengkapan itu betul-betul sesuai dengan kebutuhannya, berarti
perencanaan pengadaan perlengkapan di sekolah itu betul-betul efektif.
Berdasarkan uraian singkat di atas, ada
beberapa karakteristik esensial perencanaan pengadaan perlengkapan sekolah,
yaitu sebagai berikut:
1. Perencanaan
perlengkapan sekolah itu merupakan proses menetapkan dan memikirkan
2. Objek
pikir dalam perencanaan perlengkapan sekolah adalah upaya memenuhi sarana dan
prasarana pendidikan yang dibutuhkan sekolah.
3. Tujuan
perencanaan perlengkapan sekolah harus memenuhi prinsip-prinsip:
a. Perencanaan
perlengkapan sekolah harus betul-betul merupakan proses intelektual
b. Perencanaan
didasarkan pada nalisis kebutuhan melalui studi koprehensif mengenai masyarakat
sekolah dan kemungkinan pertumbuhannya, serta prediksi populasi sekolah.
c. Perencanaan
perlengkapan sekolah harus realistis, sesuai dengan kenyataan anggaran.
d. Visualisasi
hasil perencanaan perlengkapan sekolah harus jelas dan rinci, baik jumlah,
jenis, merek, dan harganya.
B. Prosedur Perencanaan Pengadaan Perlengkapan Sekolah
Akhir-akhir ini telah banyak teoritisi yang
mendeskripsikan langkah-langkah perencanaan perlengkapan pendidikan di sekolah,
di antaranya dalah seorang teoretisi administrasi pendidikan, yaitu Jame J.
Jones (1969). Jones menegaskan bahwa perencanaan pengadaan perlengkapan
pendidikan di sekolah di awali dengan menganalisis jenis pengalaman pendidikan
yang diberikan di sekolahitu.
0 Response to "MANAJEMEN PERLENGKAPAN SEKOLAH"
Posting Komentar